Telah kau curi satu keping hatiku,
Engkau bawa dalam tiap untaian senyumanmu,
Setiap ucapan, ,
Setiap kata, ,
Setiap canda dan tawamu yang hadir dalam setiap jejak langkahku
Seperti hujan, ,
Seperti Badai, ,
Seperti ombak menerpa hatiku
Oh kasih, mengapa kau begitu berarti dalam hidupku
Walau sebelumnya engkau tak perduli apa itu cinta
Mengapa aku merasakan kasih dan sayang yang begitu mendalam padamu
Aku sangat mencintai dirimu lebih dari apapun
Tak pernah aku berpikir untuk menyakitimu, untuk melukaimu..
Inginku katakan beribu ribu kata sayang padamu..
Inginku jalani separuh hidupku hanya untuk bersamamu
Menjagamu,, hingga akhir hayatku...
Hari berganti hari,
Dengan perlahan lahan,
Engkau mencoba mengerti apa itu cinta,
Cinta yang ku harapkan untuk hadir dalam setiap langkah hidupmu,
Di saat kita bersama..
Kau begitu kusayangi,
Hingga ku takut akan setiap gerak langkahmu
Ingin ku tahu di mana pun kau berada,
Ke mana pun kau pergi,
Dengan siapa kau pergi,
Dan apa saja yang akan engkau perbuat...
Kasih,, ku sangat mencintaimu,,, sangat mencintaimu...
Ku ingin selalu ada di setiap langkah hidupmu...
Sebagai saksi akhir perpisahan kita
Masa-masa dahulu yang kita lewati bersama,,
Masa-masa dahulu saat kita merasakan canda tawa bersama,,
Sekarang sirna sudah..
Lenyap seperti ditelan kejamnya sang waktu,,
Terpisah oleh dalamnya samudera,,
Terhalang oleh tingginya rasa kecemburuanku kepadamu
Segala problematika yang kita alami,,
yang dahulu dengan mudahnya kita lewati bersama,,
Kini sangat sulit, , , sulit untuk kita lalui bersama.
Kasih, mungkin ku salah menyalahkan dirimu,,
Mungkin ku terlalau mementingkan diriku sendiri,,
Hingga ku tak bisa mengertikanmu...
Tapi jangan kau sakiti hatiku,
Dengan sikapmu yang bisa membunuhku,
Membunuh semua rasa cintaku padamu,
Membunuh semua kisah masa lalu kita..
Tetapi semua telah terlambat,
Kau telah hancurkan semua mimpi ku bersamamu,
Kau telah meremukkan hati dan harapanku..
Kasih, , ku renungi kisah kita dengan tangis sendu,
Hati ini terlalu sakit karena cintamu,
Serpihan demi serpihan luka kurasa,
Kepingan demi kepingan masa lalu kita ku ingat,
Semakin ku kenang, , semakin hancur hati ini.
Tapi mengapa?? sampai sekarang hati ini bisa mencintaimu,
Pilur-pilur luka meleleh,
Harapan cinta mengental,
Mencoba membudaki tangis, , dan menghapus air mata di pipi,
Mengapa, , luka ini membuatku makin cinta. . . .
Seharusnya tak perlu ku tangisi,
Seharusnya tak perlu ku pertaruhkan air mata ini,
Hanya demi satu kenangan,
Dan masa yang telah pergi.....
Sampai sekarang ku tak bisa melupakannya,
Mengapa??
Hatiku kini menjadi perasa,
Betapa lemah ku rasa,
Aku sendiri bersama keluh kesahku,
Yang tenggelam oleh suara tangisku,
Bersama serpihan hati,
Yang akan ku bawa,
Sampai... Aku... Mati...